Sabtu, 28 September 2013

Tinggal Kenangan

Masjid Taqwa Metro yang dibangun pada tahun 60 an, pernah menjadi masjid bersejarah yaitu
masjid terbesar dan terindah di Propinsi Lampung. Namun kini semua tinggal hanya kenangan
manis saja, karena bentuk masjid taqwa kini sudah tiada.
.
Pada awalnya masjid taqwa Metro dikelola oleh yayasan Masjid Taqwa Metro, seiring dengan
usia masjid yang semakin tua dan beban pemeliharaannya cukup besar maka beberapa tahun lalu pengurus yayasan masjid Taqwa Metro menyerahkan pengelolaan dan pemeliharaannya kepada Pemerintah kota Metro.

Kondisi Masjid Taqwa Metro sampai dengan ahir tahun 2012 memang sudah cukup
memprihatinkan, sehingga sudah mulai tertinggal kemegahannya
bila dibandingkan dengan masjid - masjid yang baru di tempat lain. Kondisi yang demikian tentu tidak bisa dipertahankan lagi, untuk itu sangat dibutuhkan renovasi secara menyeluruh agar kemegahannya tidak kalah dengan masjid - masjid yang ada di Propinsi Lampung.

Pada tahun 2013 ini Pemerintah Kota Metro memulai proses renovasi Masjid Taqwa Metro
secara besar - besaran dan menyeluruh. Sehingga seluruh bangunan yang ada diratakan dengan tanah kecuali menara yang tetap menjulang keangkasa. 

Rencana bangunan masjid Taqwa yang baru nanti diharapkan akan lebih megah karena dibangun dengan 2(dua) lantai serta dengan sentuhan arsitektur yang lebih indah. Selain itu juga dilengkapi dengan tangga berjalan (eskalator) sesuai dengan tuntutan zaman, akan tetapi ciri khas kubah masjid taqwa tetap dipertahankan sebagai simbol sejarah masjid taqwa Metro.

Sebelum memulai pondasi bangunan juga telah dilakukan pengukuran ulang arah kiblat masjid,
sehingga akurasi arahnya benar - benar mengarah kepada masjidil haram (di kota makkah). Pengukuran arah kiblat dilakukan oleh tenaga ahli Badan Hisab dan Ru'yat (BHR) Kota Metro
yaitu Bapak Drs. H. A.Jamil, M.Hi. Beliau juga sebagai dosen ilmu falak pada STAIN JUSI
Metro dan didampingi oleh petugas Kemenag Kota Metro,